Judul di atas bukan sembarang judul. Judul di atas sudah memakan korban karena mempertahan kan kalimat di atas. Dia lah sufi "Al-Hallaj", dia mengatakan "Ana Al-Haqq", klo diartikan "Akulah yang Maha Benar".
Beliau mengatakan demikian bukan tanpa alasan, mungkin di mata orang awam, kalimat tersebut terdengar kontroversial, tapi tunggu dulu, kita baca sejenak penggalan hadist di bawah ini:
”Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan menjadi matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya....”
Al-Hallaj hanya ingin mengatakan bahwa dia merasa dicintai oleh Tuhan. Tapi memang salahnya kalau diumumkan di depan umum, ya.. tentunya akan ditentang oleh mayoritas umat Islam.
Tuhan bisa bersatu dengan kita, Tuhan bersatu dengan kita dengan ke-Maha Kuasa-an-Nya. Dia mampu untuk melakukan semua hal. Bagaimana cara Tuhan bersatu dengan kita, tidak perlu dipertanyakan. Yang jelas bila kita dekat dengan Tuhan dan sampai Tuhan mencintai kita, maka di saat itu lah Tuhan akan bersatu dengan kita. Biarkan Tuhan yang menjadi bagian dari tubuh kita, biarkan Tuhan yang melakukan semua kehendak-Nya, biarkan Tuhan.. dan Tuhan lah Maha Segala-galanya.
Di Indonesia, konsep wihdatul wujud pernah diperkenalkan oleh salah seorang wali sembilan. Beliau adalah sunan Kalijaga dengan konsepnya "Manunggaling Kaula Gusti".
Pesan saya, tetaplah dekatkan diri pada Tuhan, suatu saat Tuhan akan mencintai kita, dan di saat itulah Tuhan akan bersatu dengan kita. Bersatu dengan Tuhan bukan berarti kita akan menjadi seperti Tuhan, tapi Tuhan akan menjadi anggota tubuh kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar